Inovasi ASAM PODEH

Inovasi ASAM PODEH

Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik lebih atau sama dengan 140 mmHg dan atau diastolik lebih besar atau sama dengan 90 mmHg. Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang paling umum dan paling banyak disandang masyarakat.penyhakit nomor ke 3 di dunia yang menyebabkan kematian. Pada tahun 2022, prevalensi kematian akibat hipertensi di Indonesia adalah sekitar 1,1 juta kasus pertahun. Berdasarkan data tahun 2022 angka kesakitan hipertensi di kecamatan Bandar Seikijang mencapai 3033  jiwa. Tahun 2022 di Wilayah Puskesmas Bandar Seikijang mencapai 521 penderita Hipertensi. Untuk mengetahui jumlah penderita dan yg berisiko diperlukan kegiatan skreening untuk masyarakat.

Dalam rangka meningkatkan target pencapaian program hipertensi penyakit tidak menular yang diberikan oleh  dinas kesehatan kabupaten pelalawan. Maka dilakukan pengamataan atas kasus nya ditemukan beberapa faktor penyebab tidak tecapai nya target dalam program ini, yaitu :

  • Faktor transportasi : Pasien- pasien terkendala jarak tempuh sehingga mempersullit pasien mendapatkan pengobatan yang seharusnya.
  • Faktor dana : Kurangnya sarana transportasi untuk kader-kader.
  • Faktor manusia : Kurangnya kesadaran pasien melakukan pemeriksaan tekanan darah secara teratur dan rutin minum obat.
  • Faktor sarana : Kurangnya sarana penyuluhan tentang bahaya penyakit hipertensi.
  • Faktor lingkungan : Kurang nya pemahaman masyarakat tentang bahaya penyakit hipertensi.

 

Pemikiran ini selanjutnya dibahas bersama Tim Inovasi Puskesmas dalam rapat internal di Puskesmas Bandar Seikijang sehingga dibentuklah sebuah inovasi “ASAM PODEH” yakni singkatan dari “Ayo Sama-sama Periksa, Obati, Dan Kendalikan Hipertensi”.

Inovasi ini dilakukan dengan beberapa jenis metode dari penyuluhan langsung, kunjungan rumah, sampai memanfaatkan media social guna mempermudah pasien mendapatkan edukasi dan informasi terkait penyakitnya. Pendaftaran pasien  dapat dilakukan secara online melalui aplikasi WhatsApp Puskesmas Bandar Seikijang atau secara offline dengan datang langsung ke Puskesmas. Aplikasi WhatsApp digunakan untuk berkomunikasi dan konsultasi berupa chat dan video call dengan tenaga ahli (dokter), dan setiap pasien akan di masukan ke group hipertensi puskesmas yang akan diberikan edukasi online  secara  berkala via zoom dengan  4 sesi per tahunnya.

Tweet Share Share
BERITA TERKAIT
Inovasi ASAM PODEH
Inovasi KUPAS KURMA
Inovasi SEBATANG KAYU